Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik

Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 01.jpg

Kiko House, rumah tinggal dengan konsep hemat energi yang praktis ini terletak di Tyrol, Austria, dengan luas total 2583 m2. Pemiliknya yaitu sebuah keluarga kecil dengan 2 putri menginginkan konsep yang berbeda untuk rumah mereka ini. Pasangan suami istri ini menginginkan rumah yang terbuka antara interior dan eksteriornya, sedangkan kedua putrinya memimpikan rumah dengan sebuah menara tinggi untuk kamar tidurnya. Maka hasil akhirnya, sebuah rumah dua lantai dengan pemandangan terbuka ke taman yang luas.

Rumah terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama merupakan living area terletak di tengah dan dua boks hijau yang berfungsi sebagai garasi dan ruangan kosong diletakkan di luar bangunan utama. Ruangan utama terdiri dari lantai 1 yang merupakan area publik seperti meja makan dan dapur, lantai ke dua terdiri dari kamar tidur dan kamar anak yang mengelilingi sebuah ruang kerja dengan pemandangan langsung ke jalan. Yang unik adalah dibuatnya 2 buah gelembung transparan yang kemudian diisi dengan kursi gantung yang bisa berputar untuk tempat duduk anak-anak. Bukaan di seluruh bagian rumah memungkinkan pemilik bisa mengakses pemandangan dari berbagai sudut rumah. Sebagai tambahan, rumah ini menyimpan banyak energi akibat melimpahnya pencahayaan dan penghawaan alami yang ada.

Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 02.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 03.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 04.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 05.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 06.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 07.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 08.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 09.jpg

10 BANGUNAN TERUNIK

10 Bangunan Terunik di Dunia
Inilah sepuluh bentuk bangunan terfantastis yang bisa kamu temukan di dunia. Semuanya memilki tipe arsitektur yang tidak lazim sebagaimana bangunan pada umumnya

Bart Prince House – Albuquerque, New Mexico



Arsiteknya, Bart Prince terkenal sangat kreatif dalam merancang struktur. Rumah diatas adalah rumah Pangeran di Albuquerque (atas) dan tempat tinggal Seymour di Los Altos, California.

Dar al Hajar – Yaman



Istana batu yang unik. Dar al Hajar dibangun sebagai ‘rumah musim panas’ oleh Imam Yahya di tahun 1930-an. Berdiri di dasar struktur mengesankan, Istana ini telah direnovasi sehingga pengunjung dapat membeli tiket dan melihat pemandangan 360 derajat menakjubkan dari lanskap sekitarnya.

Bubble House – Tourettes-sur-Loup, Perancis



‘Rumah Gelembung ‘dari Tourrettes-sur-Loup, Perancis, hanya 35 tahun dan masih belum selesai. Dirancang pada tahun 70-an oleh arsitek Antti Hungaria Lovag untuk perancang busana Pierre Cardin. Desain ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tipikal daerah Pantai vulkanik d’Azur, dan jendela yang jelas memberikan pemandangan indah dari Mediterania.

Kayu Skyscraper – Arkhangelsk, Rusia



Nikolai Sutyagin, seorang mantan gangster, menamai bangunan ini ‘pencakar langit kayu ‘di Arkhangelsk, Rusia. Awalnya ia hanya berencana membangun rumah dua lantai. Tapi akhirnya rumah ini terus diperbaharui. “Pertama saya menambahkan tiga lantai tapi kemudian rumah itu tampak kaku, seperti jamur,” katanya. “Jadi saya rombak lagi namun tetap selalu tidak memuaskan. Apa yang Anda lihat hari ini adalah kecelakaan bahagia ” multijutawan ini menjadi miskin setelah harta miliknya musnah selama bertugas di penjara, dan rumah sekarang membusuk di sekelilingnya, tapi ia masih tinggal di lantai bawah dengan istrinya..

Rumah Upside-Down – Szymbark, Polandia


Pengusaha Polandia dan dermawan Daniel Czapiewski membangun Upside Down The House sebagai pernyataan tentang era Komunis dan akhir dunia. Butuh waktu 114 hari untuk membangun rumah ini karena pekerja begitu kebingungan dengan sudut dinding. Hal ini tentu menarik perhatian wisatawan ke desa kecil Szymbark. Para wisatawan yang telah berkunjung seringkali mengalami kepusingan hanya dengan berada beberapa saat di dalamnya.

Hang Nga Villa – Dalat, Vietnam


Tampak seperti bangunan dari negeri dongeng, bangunan yang berdiri di Dalat, Vietnam ini dibangun oleh anak perempuan dari tangan kanan Ho Chi Minh. Nyonya Hang Nga menciptakan Hang Nga Villa – atau sering disebut juga ‘Rumah Gila’ – untuk mencerminkan minatnya dalam seni dan arsitektur. Terbuat dari beton, rumah yang sekarang berfungsi sebagai restoran dan area penerimaan untuk sebuah hotel bergaya kolonial Prancis. Bagian dalamnya dikatakan lebih aneh lagi,

Rumah berbentuk Toilet – Suweon, Korea Selatan



Dibangun untuk menandai peluncuran Asosiasi Toilet Dunia, yang berkampanye untuk kebersihan toilet di seluruh dunia. Didirikan oleh Sim Jae-Duck, yang memiliki julukan “Walikota Toilet”, dibangun dalam rangka beton 4.508 meter persegi dan dikelilingi struktur kaca . Bangunan ini dapat dilihat di kota kelahiran pendirinya, Suweon, Korea Selatan.

Eliphante & Hippodome – Cornville, Arizona



Diciptakan oleh seniman Michael Kahn dan istrinya Leda Livant dengan bahan-bahan yang ditemukan selama periode 28 tahun. Eliphante dan beberapa bangunan lain menempati 3 hektar tanah.

Rumah Inversi – Houston, Texas


Ketika dua bangunan studio lama milik The Art League di Houston telah ditetapkan akan dibongkar, mereka memutuskan untuk mengambil kesempatan ini untuk mengubahnya menjadi sebuah instalasi seni sementara. Seniman Dan Havel dan Dean Ruckmengupas lah yang memiliki ide unik tersebut.

Rumah Sepatu – Afrika Selatan


Rumah Sepatu dari Afrika Selatan ini adalah karya seniman dan perhotelan Ron Van Zyl, yang membangunnya untuk istrinya Yvonne pada tahun 1990. Rumah ini berfungsi seperti museum kecil, menampilkan ukiran kayu Van Zyl. sepatu ini merupakan bagian dari kompleks yang mencakup sebuah rumah tamu eight-chalet, perkemahan, restoran, kolam renang dan bar.

Rumah Jamur – Cincinnati, Ohio


Dibangun oleh arsitek Terry Brown-difitnah di Cincinnati. gaya arsitektur Brown berkembang ketika ia mulai bereksperimen dengan bahan seperti kayu, kaca berwarna, kulit, keramik, dan berbagai logam untuk menciptakan bentuk yang tidak beraturan terinspirasi dari alam. Sebagai seorang profesor arsitektur dan desain interior di Universitas Cincinnati, Brown sering harus mempertahankan desain rumahnya yang unik ini meskipun mendapar banyak keluhan dari tetangga sebelum meninggal dunia pada tahun 2008.

Rumah Mengambang – Ukraina


Rumah unik ini terletak di Ukraina.

Rumah Luar Angkasa – Gunung Signal, Tennessee


Dibangun oleh Curtis King dan anak-anaknya pada tahun 1970 dan cukup menarik perhatian orang-orang disekitar situ. Rumah ini dijual di blok lelang pada bulan Maret 2008 tetapi gagal.

Rumah Berliku – Sopot, Polandia

Desain terinspirasi oleh seniman gambar Polandia Jan Marcin Szancer dan Dahlberg Per. Ini tidak benar-benar rumah melainkan sebuah bagian dari sebuah kompleks perbelanjaan.

Hundertwasser Haus – Wina, Austria



Seniman Austria, Friedensreich Regentag Dunkelbunt Hundertwasser mungkin tidak terlalu terkenal di dunia, namun siapapun yang telah berkunjung Wina pasti tahu bangunan ini. Hundertwasser Haus  adalah kompleks apartemen ditandai dengan cat tambal sulam, lantai bergelombang, dengan dipadukan unsur vegetasi. Hundertwasser dilaporkan tidak mengambil bayaran untuk merancang itu. Semata-mata untuk mencegah bangunan buruk berdiri diatas lahannya

Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik

Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 01.jpg

Kiko House, rumah tinggal dengan konsep hemat energi yang praktis ini terletak di Tyrol, Austria, dengan luas total 2583 m2. Pemiliknya yaitu sebuah keluarga kecil dengan 2 putri menginginkan konsep yang berbeda untuk rumah mereka ini. Pasangan suami istri ini menginginkan rumah yang terbuka antara interior dan eksteriornya, sedangkan kedua putrinya memimpikan rumah dengan sebuah menara tinggi untuk kamar tidurnya. Maka hasil akhirnya, sebuah rumah dua lantai dengan pemandangan terbuka ke taman yang luas.

Rumah terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama merupakan living area terletak di tengah dan dua boks hijau yang berfungsi sebagai garasi dan ruangan kosong diletakkan di luar bangunan utama. Ruangan utama terdiri dari lantai 1 yang merupakan area publik seperti meja makan dan dapur, lantai ke dua terdiri dari kamar tidur dan kamar anak yang mengelilingi sebuah ruang kerja dengan pemandangan langsung ke jalan. Yang unik adalah dibuatnya 2 buah gelembung transparan yang kemudian diisi dengan kursi gantung yang bisa berputar untuk tempat duduk anak-anak. Bukaan di seluruh bagian rumah memungkinkan pemilik bisa mengakses pemandangan dari berbagai sudut rumah. Sebagai tambahan, rumah ini menyimpan banyak energi akibat melimpahnya pencahayaan dan penghawaan alami yang ada.

Rumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 02.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 03.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 04.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 05.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 06.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 07.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 08.jpgRumah Tinggal Hemat Energi yang Praktis dan Unik 09.jpg

http://desaininterior.me/2012/02/rumah-tinggal-hemat-energi-yang-praktis-dan-unik/

BANGUNAN HEMAT ENERGI

Bangunan Hemat Energi: Rancangan Pasif dan Aktif
Penipisan cadangan minyak nasional akan menempatkan Indonesia sebagai negara pengimpor sumber daya energi ini dalam waktu dekat. Salah satu sektor penting yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar minyak adalah bangunan, umumnya mengonsumsi BBM dalam bentuk energi listrik sekitar 30-60 persen dari total konsumsi BBM di suatu negara.

Untuk kawasan tropis, penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan sub- tropis yang dapat mencapai 60 persen dari total konsumsi energi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pemanas ruang di sebagian besar bangunan saat musim dingin. Sementara di kawasan tropis, pendingin ruang (AC) hanya digunakan sejumlah kecil bangunan. Meskipun demikian, penghematan energi di sektor bangunan di wilayah tropis semacam Indonesia tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional.

Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab ketidaknyamanan, seperti hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis, agar tidak masuk ke dalam bangunan. Udara luar yang panas dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara dingin. Dalam hal ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian juga halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung, diperlukan energi listrik untuk lampu penerang.

Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi.

Para arsitek di Barat memulai langkah merancang bangunan hemat energi sejak krisis energi tahun 1973, sementara hingga kini-30 tahun sejak krisis energi di negara Barat-belum juga muncul pemikiran ke arah itu di kalangan arsitek Indonesia.

Rancangan pasif

Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Rancangan aktif: solar sel

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.

Strategi perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai di Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan terbatas bagi penerangan di desa-desa terpencil Indonesia.

Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris (British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner, arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu temperatur udara musim panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida.

Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan temperatur lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Humidity udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen.

Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan temperatur udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius.

Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (temperatur udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.

Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang – membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini.

Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

GAMBAR BANGUNAN HEMAT ENERGI :

Gambar

Gambar

Written by Redaksi Infobangunan

http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65